"SELAMAT DATANG DI BLOG UPTD PUSKESMAS SUKAINDAH DINKES KAB.BEKASI"

Kamis, 29 September 2011

SOSIALISASI FILARIASIS DARI KEMENKES RI DAN PUTRI INDONESIA ASTRID ELENA PADA TGL 13 SEPTEMBER 2011 DI KP. GANDU KECAMATAN SUKATANI

Bagi sementara orang filariasis merupakan penyakit yang hanya didengar ceritanya saja tak pernah melihat sendiri penderitanya. Penyakit ini memang sejenis penyakit parasit yang penyebarannya tidak merata, melainkan terkonsentrasi dibeberapa kantong-kantong wilayah tertentu. Meskipun demikian, penyakit ini tetap merupakan masalah kesehatan yang penting, karena menyebabkan kerugian masyarakat berupa penurunan produktivitas penderitanya, apalagi sarana pemberantasannya sebenarnya sudah cukup tersedia.
Dengan memperhatikan hal tersebut diatas memandang perlu untuk menyiapkan penanggulangan filariasis ditingkat puskesmas: langkah-langkah yang perlu diambil adalah sebagai berikut:

1. Petugas puskesmas dengan memakai indikator gejala klinis: Adenolimfangitis dan elephantiasis, dapat memperkirakan adanya filariasis disuatu daerah atau desa.
2. Suatu desa yang diperkirakan merupakan daerah endemis, dianjurkan melaksanakan pemeriksaan darah jari 20 ul pada malam hari, dari sejumlah 10 % dari penduduknya.
3. Bila hasil pemeriksaan darah, menunjukan mikrofilaremia 5 % atau lebih dari junmlah yang diperiksa, maka sebaliknya dilakukan pengobatan massal.
4. Pengobatan massal dianjurkan dengan dosis rendah yang diebrikan secara berkala sampai dicapai dosis total dietilkarbamasin sejumlah 4 mg untuk B. malayi dan 6 mg untuk W. Bancrofti lama pengobatan ditetapkan oleh kebijaksanaan dokter puskesmas. Pengobatan tersebut dianjurkan dengan peran serta masyarakat.
5. Vektor potensial di daerah endemis ini perlu ditetukan, untuk mengetahui tempat perindukannya, Selanjutnya bila memungkinkan dilakukan pengendalian lingkungan dengan kerjasama lintas sektor.
Program pemberantsan filariasis bertujuan untuk melindungi masyarakat dari ancaman penyakit filariasis agar terhindar dari serangan penularan dan terbebas dari penderita akibat penyakit tersebut. Secara operasional tujuan tersebut digambarkan dengan memakai indikator Microfilaria ( dalam % ) dan Acuta Disease Rate ( dalam % ) yaitu:
1. Menurunkan M-F rate sampai kurang dari 2 %
2. Menurunkan ADR sampai menjadi 0%

Cermin Dunia Kedokteran N0. 64,